5 Pertanyaan Seputar Perawatan Pranatal




Perawatan pranatal merupakan kunci untuk membentuk ibu yang sehat, kehamilan yang membahagiakan, dan bayi yang sehat. Dengan perawatan pranatal yang cermat semenjak awal dapat meningkatkan keselamatan ibu dan bayi. 

Bagi kebanyakan perempuan, melakukan pemeriksaan dan perawatan pranatal di klinik merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan membuat perasaan menjadi tenang. Di klinik pranatal, Anda juga berkesempatan bertanya mengenai kehamilan dan juga bertemu dengan wanita-wanita lain yang mengalami pengalaman serupa dengan Anda.

1. Pemeriksaan apa saja yang biasa dilakukan pada perawatan pranatal di klinik pranatal?

Di klinik pranatal, Anda akan mengalami pemeriksaan rutin yang bertujuan untuk memastikan bahwa Anda dan bayi baik-baik saja. Beberapa pemeriksaan rutin tersebut diantaranya sebagai berikut :

Tinggi badan
Tinggi badan akan diukur pada kunjungan pertama. Pengukuran tinggi badan bertujuan untuk mengukur panggul dan saluran panggul (jalan bayi). Panggul yang kecil dapat mempersulit proses persalinan.

Berat badan
Pengukuran berat badan biasanya dilakukan di setiap kunjungan. Pengukuran berat badan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan janin. Penurunan berat badan biasa terjadi pada trimester pertama, hal ini disebabkan karena rasa mual muntah di pagi hari. Sedangkan berat badan yang naik secara tiba-tiba bisa mengindikasikan preeclamsia.

Kaki dan tangan
Pemeriksaan kaki dan tangan dilakukan pada setiap kunjungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kemungkinan varises serta pergelangan kaki dan tangan juga akan diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda pembengkakan dan gembung (edema). Pembengkakan yang terjadi pada akhir kehamilan adalah suatu hal yang normal. Namun, pembengkakan yang berlebihan kemungkinan merupakan tanda preeclamsia.

Payudara
Pemeriksaan payudara hanya dilakukan pada kunjungan pertama. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya benjolan dan untuk mengetahui ukuran puting susu. Apabila puting susu tertarik ke dalam dan Anda ingin menyusui kelak, maka Anda akan disarankan memakai breast shield. Lakukan latihan secara lembut pada puting atau tunggu dan lihat. Puting bisa menyembul keluar sendiri selama kehamilan.

Urin
Pemeriksaan urin dilakukan setiap kunjungan. Pada kunjungan awal, pemeriksaan urin dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa kemungkinan infeksi kandung kemih atau ginjal. Adanya infeksi ginjal dapat berkembang menjadi serius selama kehamilan. Untuk mengatasinya Anda akan diberi antibiotik. Sedangkan pemeriksaan urin selanjutnya dilakukan di setiap kunjungan untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing, kadar gula untuk mengetahui adanya diabetes dan kadar keton. 

Jantung, paru-paru, rambut, mata, gigi dan kuku
Pemeriksaan ini dilakukan di setiap kunjungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek kesehatan fisik secara umum. 

Pemeriksaan internal
Pemeriksaan ini dilakukan pada kunjungan pertama. Pemeriksaan internal bertujuan untuk memastikan kehamilan dan mengecek ukuran kandungan sesuai dengan perkembangan bayi, serta mengecek cervik (leher rahim) untuk mengecek adanya kanker cerviks serta mengecek apakah leher rahim agak tertutup.

Detak jantung bayi
Pemeriksaan ini dilakukan di setiap kunjungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah bayi hidup dan jantung serta detaknya normal.

Perabaan kandungan
Pemeriksaan ini dilakukan pada setiap kunjungan. Pemeriksaan ini dilakukan agar kita dapat mengetahui tinggi fundus (puncak rahim dan ukuran serta posisi bayi.

Tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan disetiap kunjungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah tekanannya normal atau tidak. 

Tes darah
Pemeriksaan ini biasa dilakukan pada kunjungan pertama dan selama trimester ketiga. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah, kadar hemoglobin, kadar alpha fetoprotein dan mendeteksi adanya antibodi-antibodi campak Jerman (rubella), serta tes VDRL untuk mengetahui adanya sipilis serta mendeteksi penyakit sel sabit dan thalassaemia.

2. Apa manfaat dari USG?

Pemindaian ultrasonografi (USG) dilakukan secara rutin dua kali selama kehamilan untuk memeriksa apakah bayi berkembang normal. Selain itu, USG dilakukan untuk beberapa alasan berikut :
- Untuk mengidentifikasi masalah abdomen seperti kehamilan ektopik.
- Untuk mencurigai adanya bahaya keguguran.
- Untuk memeriksa apakah terjadi kehamilan ganda.
- Untuk memeriksa posisi plasenta.
- Untuk memeriksa perkembangan bayi dan jumlah cairan yang berada di sekitarnya.
- Untuk mengetahui apakah kehamilan Anda kembar atau tidak.
- Untuk mengidentifikasi perkembangan kandungan yang bisa menghambat kelahiran.

3. Mengapa bayi memerlukan USG?
Pemindaian ultrasonografi secara rutin bisa menunjukkan apakah bayi dalam kandungan berada dalam kondisi baik dan sehat. USG bagi bayi juga bermanfaat sebagai berikut :
  • Memeriksa tingkat perkembangannya, terutama jika Anda tidak yakin akan tanggal pembuahan.
  • Menentukan usia janin dengan mengukur kepala dan tubuhnya. Jika dilakukan di awal kehamilan, hasilnya akan akurat pada satu minggu usia kehamilan.
  • Mengetahui kemungkinan terjadinya abnormalitas otak atau ginjal.
  • Untuk memeriksa bagaimana ia berbaring serta memeriksa pertumbuhan plasenta.
  • Mengetahui apakah ia siap untuk dilahirkan, jika jadwal lahirnya telah terlewat.
  • Untuk mendeteksi ketidaknormalan janin, seperti spina bifida.
  • Untuk memastikan posisinya sudah dalam keadaan yang benar,  yaitu posisi kepala di bawah dan bukan bokong di bawah, setelah minggu ke – 38.
  • Memonitor bayi Anda saat dilakukan tes seperti amniosentesis atau fetoscopi.
  • Untuk membantu tindakan operasi yang dilakukan pada bayi dalam rahim.


4. Amankah pemeriksaan kehamilan dengan  USG?
Ada beberapa kekhawatiran mengenai penggunaan USG untuk pemeriksaan kehamilan  terutama pengaruh jangka panjang, seperti ketulian yang disebabkan oleh gelombang suara. Namun, sejauh ini USG diketahui tidak menimbulkan risiko pada bayi. Berdasarkan riset yang baru-baru ini dilakukan menyatakan bahwa USG tidak berbahaya bagi ibu dan bayi. Gelombangnya mempunyai intensitas sangat rendah, sehingga aman dilakukan berulang kali.

5. Apakah ibu hamil memerlukan imunisasi?
Ibu hamil perlu melakukan imunisasi tetanus. Hal ini ditujukan agar anak yang akan lahir tidak terserang penyakit tetanus talipusat. Penyakit ini sangat mematikan. Imunisasi tetanus ibu hamil diberikan sebanyak 3 kali pada umur kehamilan 3 – 8 bulan sebagai berikut:


Comments

Popular posts from this blog

OLAHRAGA SAAT HAMIL

17 Pertanyaan Seputar Perkembangan Ibu dan Janin dalam Kandungan

Cara Merawat Bayi Yang Baru Lahir