Seputar MengASIhi/Menyusui




Makanan pertama bayi adalah ASI (Air Susu Ibu). Pemberian ASI kepada bayi, terutama bayi yang baru lahir, akan mendatangkan manfaat yang sangat besar, hingga seharusnya menjadi prioritas ibu yang memiliki bayi baru lahir. ASI adalah sumber makanan cair pertama, utama dan terbaik, yang diproduksi oleh payudara Anda, yang bersifat alamiah dan unik untuk si kecil. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan yang terformulasikan secara unik di dalam tubuh Anda untuk menjamin proses pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa berjalan sesuai dengan tahapan perkembangannya. Selain menyediakan nutrisi lengkap untuk seorang anak, ASI juga memberikan perlindungan pada bayi atas infeksi dan sakit penyakit bayi.

ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik dan sempurna di dunia, yang langsung diproduksi oleh ibu secara unik untuk bayinya, yang mampu mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Ada banyak cara di mana menyusui memberi manfaat baik bagi ibu maupun anak, dan banyak dari manfaat kesehatan tersebut yang berlanjut lama bahkan setelah ibu berhenti memberikan ASI (bayi disapih).

Produksi ASI dimulai pada masa kehamilan dan memiliki tiga tahapan: kolostrum, air susu transisi, dan air susu mature/matang.

a. Kolostrum

Kolostrum merupakan ASI pertama. Susu kolostrum muncul pada akhir kehamilan dan selama beberapa hari pertama setelah bayi lahir. Kolostrum biasanya berbentuk cairan kental dan lengket berwarna kuning, namun bisa juga encer dan berwarna putih atau jingga. Kolostrum sangat mudah dicerna oleh bayi baru lahir. 
Manfaat kolostrum bagi bayi:

  • Kolostrum tinggi akan protein, rendah lemak, dan mengandung konsentrasi antibodi yang tinggi, terutama Immunoglobulin A (IgA) dan sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi dan alergi.
  • Kolostrum ibu juga merupakan pencahar alami yang membantu mencegah penyakit kuning dengan membersihkan tubuh bayi dari mekonium: pup pertama bayi (yang dihasilkan bayi selama di dalam rahim) berwarna hitam, kental, dan lengket.

Jumlah kolostrum yang dibuat oleh tubuh ibu tidak banyak, namun volume yang sedikit tersebut mengandung semua yang dibutuhkan bayi ibu yang baru lahir pada beberapa hari pertama kehidupannya.

b. ASI transisi

Air susu transisi merupakan kombinasi dari kolostrum dan air susu matang. Pada saat air susu mulai “masuk” pada sekitar 3-5 hari sesudah persalinan, ASI bercampur dengan kolostrum dan beralih menjadi susu matang secara bertahap setelah beberapa hari atau seminggu kemudian.

c. ASI mature/matang

ASI transisi akan berubah menjadi air susu matang ketika bayi berusia kira-kira dua minggu. ASI matang merupakan kombinasi foremilk (susu depan) dan hindmilk (susu belakang). Ketika bayi melekat untuk menyusui, susu mula-mula yang mengalir dari payudara ibu adalah susu depan. Susu depan mempunyai tekstur yang encer, berair, dan rendah kadar lemak dan kalori. Selama ibu terus menyusui, susu belakang akan keluar. Susu belakang lebih kental, lebih creamy, dan lebih tinggi kandungan lemak dan kalori.

Warna ASI

Warna ASI bisa berubah-ubah sepanjang hari atau dari satu hari ke hari berikutnya. ASI biasanya berwarna putih, kuning, atau kebiru-biruan -tapi tergantung pada apa yang Anda makan, ASI bisa berwarna hijau, jingga, coklat atau merah muda. Kadang-kadang, darah dari sindrom saluran berkarat (rusty pipe syndrome) atau puting pecah-pecah bisa masuk ke dalam air susu ibu. Hal ini menakutkan, namun tidaklah berbahaya. Selama bayi ibu tidak menolak menyusui, maka masih aman untuk melanjutkan penyusuan ketika ASI Anda berubah warnanya.

Rasa ASI

Mungkin ibu bertanya-tanya mengenai bagaimana rasa ASI. Umumnya, rasa ASI adalah manis. Namun, seperti halnya warna ASI, rasa ASI juga bisa berubah-ubah sesuai dengan makanan yang Anda konsumsi. Jadi, apa yang Anda makan, akan dirasakan juga oleh bayi Anda lewat ASI. Namun rasanya hanya samar-samar, tidak 100% sama dan hanya bertahan kurang dari delapan jam. Variasikan menu makanan Anda untuk menjaga kualitas air susu dan memberikan kesempatan bayi untuk mencicipi berbagai cita rasa makanan.

Menyusui Bayi

Sama seperti darah, ASI merupakan senyawa hidup. ASI bukanlah cairan tubuh yang bersifat konsisten. ASI merupakan sekresi dari kelenjar susu dan komposisi ASI terus menerus berubah yang dipengaruhi oleh pola makan Anda selama kehamilan, tingkat nutrisi Anda, dan interaksi dengan bayi. Setiap ibu menghasilkan susu dengan kandungan nutrisi yang berbeda seperti halnya setiap bayi membutuhkan air susu yang berbeda sesuai dengan yang dihasilkan ibunya. Dengan kata lain, ASI memiliki kekhususan biologis yang terformulasikan secara unik di dalam tubuh Anda sesuai dengan tahapan perkembangan bayi untuk memastikan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu pertumbuhan otak bayi.

Komposisi ASI

Lebih dari 90% kandungan dari ASI merupakan air, yang terdiri dari: zat gizi protein, senyawa nitrogen non protein, lipid, oligosakarida, vitamin, mineral, hormon, enzim, faktor pertumbuhan dan agen pelindung. Sisanya, kurang lebih 10% merupakan zat-zat padat yang bermanfaat untuk energi dan pertumbuhan si kecil.
Kandungan ASI

Lemak

Kandungan lemak dalam ASI akan berubah-ubah selama masa penyusuan, sesuai dengan kebutuhan kalori bayi yang sedang tumbuh. Pada enam bulan pertama, air susu yang dihasilkan umumnya berkadar lemak tinggi sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebutuhan kalori bayi. Pada paruh kedua dari tahun pertama, di mana kebutuhan nutiris bayi mulai bisa didapatkan dari makanan lain, kandungan lemak dalam ASI akan berkurang dan berubah dari susu murni menjadi susu rendah lemak.

Lemak dari ASI mengandung DHA dan ARA yang bisa membantu mendorong pertumbuhan otak secara maksimal dan meningkatkan kecerdasan. ASI juga mengandung enzim dan lipase yang membantu mencerna lemak dari ASI sehingga lebih banyak kandungan lemak asi yang terserap oleh bayi dan hanya sedikit sisa yang terbuang sebagai kotoran.

Di awal penyusuan, air susu yang dikeluarkan berkadar lemak rendah mirip susu skim (biasa disebut juga sebagai foremilk) dan semakin lama penyusuan kadar lemak dalam ASI akan terus meningkat hingga bayi mendapatkan bagian air susu berupa “krim” (hindmilk) yang berkadar lemak lebih tinggi yang akan membuat bayi kenyang dan berhenti makan. Karena itu, pastikan untuk menyusui lebih lama agar bayi mendapatkan susu belakang (hindmilk) untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan berat badan bayi.

Protein

Ada dua jenis protein yang terkandung dalam susu (baik susu sapi, formula atau ASI), yaitu: dadih dan kasein. Air dadih (whey) merupakan protein yang lembut, mudah dicerna dan sangat bersahabat dengan usus manusia. Sedangkan kasein merupakan protein dadih yang lebih kental dan lebih sulit dicerna usus manusia. Kandungan protein dalam ASI sudah dirancang khusus untuk pertumbuhan bayi. Tidak seperti susu sapi dan susu formula, ASI mengandung lebih banyak protein air dadih yang mudah dicerna bayi. 

Selain itu, ASI mengandung protein lainnya di antaranya: (1) Taurin (protein otak) yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak dan sistem saraf; (2) Laktoferin yang membantu mengangkut zat besi dari air susu ke darah bayi, menjaga kebersihan bakteri baik yang ada di usus bayi dan mengontrol candida (organisme ragi penghasil racun); (3) Lisozim, protein khusus yang membantu melawan bakteri yang berbahaya dan bertindak sebagai antibiotik alami; (4) Nukleotida, protein yang membantu jaringan lapisan usus untuk tumbuh lebih kuat.

Gula

ASI mengandung lebih banyak laktosa (gula baik) dibandingkan susu jenis lainnya. Laktosa, galaktosa merupakan gizi penting untuk perkembangan jaringan otak dan sistem saraf pusat. Laktosa juga meningkatkan penyerapan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat, Lactobacillus bifidus.

Vitamin, mineral dan zat besi

ASI mengandung banyak sekali vitamin, mineral dan zat besi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Semua gizi penting dari komposisi ASI tersebut bisa terserap hampir sepenuhnya oleh bayi dan hanya sedikit sekali yang terbuang percuma. Jumlah vitamin, mineral dan zat besi dalam ASI juga terus berubah, sejalan dengan pertumbuhan bayi. Kandungan vitamin dan mineral dari kolostrum (air susu pertama), air susu transisional (ASI di minggu pertama) dan ASI yang sempurna (ASI matang) telah terancang secara alami oleh tubuh ibu sesuai dengan kebutuhan bayi yang terus berubah.

Semua komponen ASI yang sangat bermanfaat untuk bayi tersebut dibantu substansi/zat yang juga terdapat dalam ASI untuk bekerja dan terserap lebih baik oleh bayi. Misalnya kandungan vitamin C yang tinggi pada ASI meningkatkan penyerapan zat besi dari ASI.

ASI merupakan penangkis infeksi paling efektif untuk bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Karena itu, imunisasi bayi Anda setiap hari dengan cara memberikannya ASI setiap hari.

Selain itu, ASI merupakan sumber nutrisi yang paling optimal untuk bayi, ASI memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI terdiri dari zat gizi, hormon, faktor pertumbuhan, kekebalan bawaan, agen, vitamin A, C, B kompleks, ikatan protein, lysozyme dan zat antibodi, selain berbagai faktor lainnya yang membentuk sosok manusia yang kuat dan sehat. Kandungan ASI yang menakjubkan ini membuat bayi ASI umumnya memiliki motilitas lambung, massa mukosa, imunitas bawaan usus, otak dan pertumbuhan retina yang lebih baik.

Kandungan dalam ASI sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dari sejak lahir hingga bayi berusia 6 bulan dan bahkan hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih, merupakan alasan terbaik bagi ibu untuk memberikan ASI sebanyak dan selama mungkin kepada bayi.

Susui bayi Anda secara eksklusif sebanyak-banyaknya selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sesudah 6 bulan pertama, Anda bisa mengenalkan makanan lain kepada bayi pada saat bayi mulai menunjukkan minatnya akan makanan lain. Anda bisa meneruskan pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun, atau bahkan lebih, karena kandungan ASI setelah 6 bulan (bahkan kandungan ASI setelah 2 tahun) tetap memiliki banyak nutrisi dan zat kekebalan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Comments

Popular posts from this blog

OLAHRAGA SAAT HAMIL

17 Pertanyaan Seputar Perkembangan Ibu dan Janin dalam Kandungan

Cara Merawat Bayi Yang Baru Lahir