NASIHAT UNTUK IBU HAMIL

Berikut ini adalah beberapa nasihat untuk ibu hamil yang sebaiknya diperhatikan dan dilakukan.

A. Agama

1. Memperbanyak doa dan mensyukuri anugerah

Doa akan menjadi kekuatan bagi calon ibu untuk tegar bertahan dalam situasi yang tidak menentu saat kehamilan. Wanita hamil dianjurkan untuk terus memohon agar Allah memberikan kekuatan dan keselamatan bagi dirinya dan janin yang dikandungnya, juga memohon agar janin yang dikandungnya nanti akan lahir menjadi anak yang shalih dan bermanfaat. 

Tidak ketinggalan pula suami hendaknya juga selalu berdoa untuk istrinya, karena mengandung adalah augerah besar dan indah dari Tuhan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kekuasaan Allah. Jadi kita wajib merawat kehamilan tersebut dengan baik.

2. Memperbanyak shalat malam

Shalat malam merupakan media yang sangat penting untuk menjalin hubungan dengan Tuhan. Kebiasaan tersebut akan sangat menguatkan sang ibu selama menjalani kehamilan tersebut. Hal tersebut akan memiliki dampak pada kekuatan psikis dan fisik ibu.

3. Memperbanyak tilawah (membaca al-qur’an)

Membaca al-qur’an akan menenangkan pembacanya. Oleh karena itulah ibu hamil disarankan untuk sering-sering membaca al-qur’an agar janin yang dikandungnya juga merasakan ketentraman berada dalam perut ibunya. Biasanya gejolak emosi ibu hamil tak menentu, karena itu tilawah dianjurkan dilakukan. 

4. Memperbanyak amal kebaikan

Berbuat amal kebaikan selama hamil akan sangat baik dilakukan untuk membiasakan berbuat baik. Hal tersebut akan menenangkan psikis ibu hamil karena siap menghadapi segala risiko.

5. Menghindari bid’ah (mengadakan suatu hal yang tidak ada ajarannya)

Ibu hamil sebaiknya menghindari ritual-ritual yang tidak diajarkan agama agar kehamilannya dijaga oleh Allah SWT. Biasanya ritual dibumbui dengan hal-hal yang jauh dari nilai agama.

B. Psikologi

1. Menjaga kestabilan emosi

Faktor emosi ibu ikut andil dalam proses pertumbuhan janin. Walaupun kenyataannya tidak ada hubungan langsung antara sistem saraf ibu dan janin, keadaan emosi ibu dapat mempengaruhi reaksi dan perkembangan janin. Hal ini berlaku karena emosi seperti marah, takut dan cemas mengaktifkan sistem saraf autonomic ibu, melepaskan zat kimia tertentu seperti asetuilkolin dan epnefin) ke dalam aliran darah. 

Selanjutnya, dalam keadaan semacam itu kelenjar-kelenjar endokrin khususnya kelenjar adrenalin, mengeluarkan berbagai jenis dan jumlah hormone. Metabolisme sel juga dimodifikasi. Dengan komposisi darah, zat kimia baru diteruskan lewat plasenta, sehingga menghasilkan perubahan dalam sistem peredaran darah janin. Perubahan ini dapat mengganggu janin. 

Bayi yang lahir dari ibu yang gundah dan tidak bahagia mungkin lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah; hiperaktif, rewel, sering menggeliat dan memanifestasikan kesulitan seperti makan tidak teratur, buang air besar secara berlebihan, kembung, mengalami gangguan tidur, cengeng dan kebutuhan luar biasa untuk dipeluk.

Untuk itulah pengendalian emosi bagi ibu hamil sangat diperlukan agar janin yang dikandungnya juga aman. Penting bagi calon ibu dan ayah untuk melakukan segala hal yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan optimal bayi mereka.

2. Mengajak komunikasi dengan janin

Pada minggu ke 20 usia kehamilan, fungsi pendengaran pada janin sudah mulai bereaksi dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan dari luar yang tidak disukainya.

Saat itulah sebaiknya calon ibu dan bapak mulai mengadakan dialog atau interaksi dengan janin. Janin mulai diajak bicara, bercengkrama dan bercanda. Hal ini akan memiliki pengaruh psikologik janin luarbiasa. Karena sejak ia dini sudah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya dan sudah mulai belajar sejak belum lahir. Kelak ia akan menjadi bayi yang tenang dan pembelajar cepat.

Sebagaimana cerita Dr. Thimas Verny dalam bukunya “The Secret Life of the Unborn Child” tentang seorang konduktor simfoni terkenal Boris Brott bahwa ia mampu memainkan beberapa lagu tanpa latihan. Hal ini dikarenakan sejak dalam kandungan ibunya sering memainkan musik tersebut.

3. Pentingnya dukungan suami

Dukungan suami selama kehamilan adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Selain dukungan fisik (membantu pekerjaan rumah), juga penting dukungan psikis seperti perhatian, kasih sayang, dukungan rasa aman dan menghibur.

4. Memenuhi hak-hak janin

F. Rene van de Carr, M.D dan Marcc Lehrer, Ph.D mengajukan sebuah rekomendasi sebagaimana tertulis dalam bukunya “Cara Baru Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan”. Rekomendasi ini mereka sebut sebagai “pernyataan Hak-hak Janin.”

Hak-hak tersebut adalah:

• Hak saat janin menjadi sesuatu yang berjiwa untuk mengalami perkembangan pralahir tanpa gangguan.
• Hak untuk mendapatkan gizi yang memadai untuk membangun akal dan tubuh yang sehat.
• Hak untuk dilindungi dari racun dan toksin yang dapat menghambat perkembangan saraf dan fisik.
• Hak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dalam rahim, bebas trauma fisik atau tingkatan kebisingan, cahaya, atau stimulasi berlebihan yang membahayakan.
• Hak untuk diterima sebagai individu yang hidup dan sadar sebelum dilahirkan.